Posted by :
Unknown
Kamis, 03 Desember 2015
TEORI
Sinyal Sinus :
y = A sin (2πft + φ)
A = Amplitudo
f = frekuensi
t = waktu (dalam detik)
φ = fase sinyal
MEMULAI MATLAB
1.Jalankan MATLAB
2.Pada command window ketik “edit jajal”
kemudian tekan ENTER
>> editjajal[ENTER]
3.Maka akan munculMATLABEditor berikut

Disinilah tempat untuk menuliskan program
MATLAB
4.ketiklah program berikut
t =
0:0.01:1;
f = 2;
y =
2*sin(2*pi*f*t);
plot(t,y);
5.Jalankan program dengan menekan tombol:
F5, lihat hasilnya
SINYAL SINUS TUNGGAL
1.
Membangkitkan sinyal sinus
tunggal
A = 3, f = 1 Hz, φ = 0, t = 0 s/d 1
clc; % membersihkan layar
clear all; % membersihkan isi variabel
f = 1; % frekuensi sinyal
t=0:0.01:1; % t = 0, 0.01, 0.02,0.03,…, 1
y=3*sin(2*pi*f*t); % sinyal sinus dengan amplitudo 3
plot(t,y); % menggambar kurva dilayar
axis([0 1
-10 10]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
grid on % tampilan layar dibuat kotak-2
2.
Mengamati perbedaan frekuensi
sinyal dalam domain waktu
Gantilah nilai f
dengan : 2, 3, 4 atau 5. Lihat hasilnya digambar dan bandingkan!
3.
Mengamati perbedaan Amplitudo
Gantilah nilai A
dengan : 1, 2, 3, 4 atau 5. Lihat hasilnya digambar dan bandingkan!
4.
Menambahkanoffset DC pada
sinyal
y = K + A sin
(2πft + φ) K = konstanta
(offset DC)
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f = 1; % frekuensi sinyal
t=0:0.01:1;
y=4+3*sin(2*pi*f*t);
plot(t,y); % menggambar kurva dilayar
axis([0 1
-10 10]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
Gantilah nilai K dengan : −5, −4, 3, 4 atau
5. Lihat hasilnya digambar dan bandingkan!
5.
Membangkitkan sinyal sinus
tunggal, menampilkan suara dan menyimpan ke hardisk
clc;
clearall;
f=800; %frekuensi sinyal
fs=16000; %frekuensi sampling
t=1/fs:1/fs:1;
y=sin(2*pi*f*t);
sound(y,fs) %menampilkan suara
wavwrite(y,fs,'sinus1.wav') %menyimpan dg nama:
sinus1.wav
plot(t,y);axis([0
1 -1 1]);
title('Sinyal Sinus (f=800 Hz), sampling 16000 Hz')
untuk memperpanjang atau memperpendek suara
gantilah nilai t dengan berikut:
t=1/fs:1/fs:2; t=1/fs:1/fs:3; t=1/fs:1/fs:4; t=1/fs:1/fs:0.5;
perhatikan perbedaannya dengan program
berikut
clc;
clearall;
fs=16000;
f=800;
t=0:0.001:1.0;
y=sin(2*pi*f*t);
wavplay(y,fs)
plot(t,y);axis([0
0.2 -1 1]);
title('Sinyal Sinus (f=800 Hz), sampling 16000 Hz')
6.
Mengamati perbedaan frekuensi
sinyal dalam domain frekuensi
clc;
clearall;
f=800; %frekuensi sinyal
fs=16000; %frekuensi sampling
t=1/fs:1/fs:1;
y=sin(2*pi*f*t);
sound(y,fs)
Y_f=(abs(fft(y)));
plot(Y_f)
axis([0 1500
0 100])
Gantilah nilai f dengan : 200, 700, 900
atau 1000. Lihat hasilnya digambar dan suara kemudian bandingkan!
Gantilah nilai fs dengan : 8000, 10000,
15000 atau 20000. Lihat hasilnya digambar dan suara kemudian bandingkan!
7.
Mengamati perbedaan Amplitudo
Gantilah nilai A dengan : 2, 3, 4 atau 5.
Lihat hasilnya digambar dan suara kemudian bandingkan!
8.
Membangkitkan sinyal Sirine
fs=16000;
t=0:1/fs:4;
alfa=2*pi*(150
+ 250*t + 550*t.*t);
y=
10*sin(alfa);
sound(y,fs);
SINYAL SINUS GANDA
1.
Membangkitkan 2 buah sinyal
sinus
A1= 10, f1=
1 Hz, φ1= 0,
A2= 1, f2=
20 Hz, φ2= 0,
t = 0 s/d 1
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f1 = 1; % frekuensi sinyal
f2 = 20;
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f1*t);
plot(t,y1);
holdon;
y2=sin(2*pi*f2*t);
plot(t,y2);
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan sumbu y
gridon
2.
menampilkan 2 buah grafik dalam
2 window
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f1 = 1; % frekuensi sinyal
f2 = 20;
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f1*t);
subplot(2,1,1);plot(t,y1); % 2 baris, 1 kolom, posisi ke-1
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
y2=sin(2*pi*f2*t);
subplot(2,1,2);plot(t,y2); % 2 baris, 1 kolom, posisi ke-2
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
OPERASI 2 BUAH SINYAL
1.
Penjumlahan
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f1 = 1; % frekuensi sinyal ke-1
f2 = 20; % frekuensi sinyal ke-2
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f1*t);
y2=sin(2*pi*f2*t);
y3= y1+y2;
subplot(3,1,1);plot(t,y1); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-1
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,2);plot(t,y2); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-2
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,3);plot(t,y3); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-3
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
2.
Pengurangan
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f1 = 1; % frekuensi sinyal
f2 = 20;
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f1*t);
y2=sin(2*pi*f2*t);
y3= y1-y2;
subplot(3,1,1);plot(t,y1); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-1
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,2);plot(t,y2); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-2
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,3);plot(t,y3); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-3
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
3.
Perkalian
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f1 = 1; % frekuensi sinyal
f2 = 20;
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f1*t);
y2=sin(2*pi*f2*t);
y3=
y1.*y2;
subplot(3,1,1);plot(t,y1); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-1
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,2);plot(t,y2); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-2
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,3);plot(t,y3); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-3
axis([0 1
-15 15]) % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
4.
Penguatan dan Pelemahan Sinyal
y = A sin (2πft
+ φ)
jikaA > 1maka terjadi penguatan sinyal
jika0 < A
< 1maka terjadi pelemahan sinyal
clc; % membersihkan layar
clearall; % membersihkan semua isi variabel yang pernah
dibuat
f = 1; % frekuensi sinyal
t=0:0.01:1;
y1=10*sin(2*pi*f*t); % Sinyal asli dengan amplitudo 10
y2=15*sin(2*pi*f*t); % Sinyal asli diperkuat menjadi 3/2 kali
y3=5*sin(2*pi*f*t); % Sinyal asli diperlemah menjadi 1/2 kali
subplot(3,1,1);plot(t,y1); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-1
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,2);plot(t,y2); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-2
axis([0 1
-15 15]);
subplot(3,1,3);plot(t,y3); % 3 baris, 1 kolom, posisi ke-3
axis([0 1
-15 15]); % batasan sumbu x dan
sumbu y
gridon
5.
Pengamatan Operasi dua buah
sinyal melalui suara
clc;
clear all;
fs= 16000;
f1= 852;
f2= 1209;
t=0:0.001:1.0;
y1=sin(2*pi*f1*t);
wavplay(y1,fs)
plot(t,y1);axis([0
1 -1 1]);
title('Sinyal Sinus Y1:(f=852 Hz), sampling 16000
Hz')
pause
y2=sin(2*pi*f2*t);
wavplay(y2,fs)
plot(t,y2);axis([0
1 -1 1]);
title('Sinyal Sinus Y2:(f=1209 Hz), sampling 16000
Hz')
pause
y3 = y1 +
y2;
wavplay(y3,fs)
plot(t,y3);axis([0
1 -2 2]);
title('Sinyal Sinus Y3 = Y1+Y2')
pause
y4 = y1 -
y2;
wavplay(y4,fs)
plot(t,y4);axis([0
1 -1 1]);
title('Sinyal Sinus Y4 = Y1-Y2')
pause
y5 = y1 .*
y2;
wavplay(y5,fs)
plot(t,y5);axis([0
1 -1 1]);
title('Sinyal Sinus Y5 = Y1*Y2')
pause
FREKUENSI SUARA MUSIK
Nada dasar dari suara musik didasarkan pada
nada A dengan frekuensi 440 Hz. Untuk frekuensi nada-nada yang lain dihitung
menggunakan rumus berikut
f = 440 x2n/12Hz
Dimana :
f =
Frekuensi dari nada-nada yang lain
440 =
Ketentuan nilai untuk nada dasar A
n =
langkah (oktaf) dari nada-nada yang akan di cari.
12 =
jumlah oktaf( C, C#, D, D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, B)
Sebagai contoh,untuk mencari frekuensi nada
F, maka n = −4, untuk mencari frekuensi nada B, maka n = 2.
F = 440 x 2−4/12= 349.2282 Hz ≈
349.2 Hz
B = 440 x 22/12= 493.8833 Hz ≈ 493.9 Hz
B = 440 x 22/12= 493.8833 Hz ≈ 493.9 Hz
Berdasarkan rumus diatas, dapat dicari
nilai-nilai frekuensi untuk nada-nada yang lain yaitu :
Oktaf 1
|
Oktaf 2
|
Oktaf 3
|
|
C
|
130.8
|
261.6
|
523.3
|
C#
|
138.6
|
277.2
|
554.4
|
D
|
146.8
|
293.7
|
587.3
|
D#
|
155.6
|
311.1
|
622.3
|
E
|
164.8
|
329.6
|
659.3
|
F
|
174.6
|
349.2
|
698.5
|
F#
|
185.0
|
370.0
|
740.0
|
G
|
196.0
|
394.0
|
784.0
|
G#
|
207.7
|
415.3
|
830.6
|
A
|
220.0
|
440.0
|
880.0
|
A#
|
233.1
|
466.2
|
932.3
|
B
|
247.0
|
493.9
|
987.8
|

%Judul Lagu: Gundul-gundul-Pacul
Fs=16000;
t=0:1/Fs:0.25;
c=sin(2*pi*262*t);
d=sin(2*pi*294*t);
e=sin(2*pi*330*t);
f=sin(2*pi*349*t);
g=sin(2*pi*392*t);
a=sin(2*pi*440*t);
b=sin(2*pi*494*t);
c1=sin(2*pi*523*t);
nol =
[zeros(size(t))];
nada1 =
[c,e,c,e,f,g,g,nol,b,c1,b,c1,b,g,nol,nol];
nada2 =
[c,e,c,e,f,g,g,nol,b,c1,b,c1,b,g,nol];
nada3 =
[c,nol,e,nol,g,nol,f,f,g,f,e,c,f,e,c,nol];
nada4 =
[c,nol,e,nol,g,nol,f,f,g,f,e,c,f,e,c];
lagu=[nada1,nada2,nada3,nada4];
sound(lagu,Fs);
%Judul Lagu: Si-Unyil
Fs=16000;
t=0:1/Fs:0.25; %panjang not ¼ detik
c=sin(2*pi*262*t);
d=sin(2*pi*294*t);
e=sin(2*pi*330*t);
f=sin(2*pi*249*t);
g=sin(2*pi*392*t);
a=sin(2*pi*440*t);
b=sin(2*pi*494*t);
c1=sin(2*pi*523*t);
nol =
[zeros(size(t))];
unyil =
[b,nol,a,nol,g,nol,a,nol,b,nol,a,nol,a,nol,nol,nol,b,nol,a,nol,g,nol,e,nol,g,nol,e,nol,e];
sound(unyil,Fs);
wavwrite(unyil,'unyil.wav');
%Nada Pesawat telepon
%===========================
% Freq : 1209 | 1336 | 1477
%===========================
% 697 : 1 |2 |3
%---------------------------
% 770 :4 |5 |6
%---------------------------
% 852 :7 |8 |9
%---------------------------
% 941 :* |0 |#
%---------------------------
Fs=9000;
t=0:0.001:1.5;
y9=sin(2*pi*852*t)+sin(2*pi*1477*t);
y8=sin(2*pi*852*t)+sin(2*pi*1336*t);
y7=sin(2*pi*852*t)+sin(2*pi*1209*t);
y6=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1477*t);
y5=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1336*t);
y4=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1209*t);
y3=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1477*t);
y2=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1336*t);
y1=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1209*t);
y0=sin(2*pi*941*t)+sin(2*pi*1336*t);
y =
[y0,y1,y2,y3,y4,y5,y6,y7,y8,y9];
wavplay(y,Fs)
SINYAL WICARA PADA MANUSIA
Sinyal wicara adalah sinyal yang
berubah-ubah terhadap waktu, bila diamati dalam selang waktu yang sangat
singkat masih tampak stasioner. Tetapi bila diamati dalam selang waktu yang
agak lama (> 1/5 detik), sinyalnya mulai menampakkan ucapan dari pembicara.
Untuk menyajikan sebuah sinyal wicara ada
tiga kondisi dasar yang harus diketahui, yaitu silence (S) (keadaan tenang)
yaitu keadaan dimana sinyal wicara tidak diproduksi, unvoice (U) (tidak
bersuara) yaitu vocal cord tidak berfibrasi, danvoiced (V) (bersuara)
dimanavocal cord bervibrasi secara periodik sehingga menghasilkan sinyal
wicara.
Merekam
Suara dan menyimpan menjadi“File.wav”
Clearall;
fs=8000;
y=
wavrecord(5.0*fs, fs,'double'); %merekam
suara
wavwrite(y,fs,'aiueo.wav'); %simpan
rekaman ke hardisk
wavplay(y,fs); %mainkan hasil rekaman
figure,plot(y); %sinyal hasil rekaman di plot
Membaca
dan memainkan file.wav
Clearall;
fs=8000;
y=wavread('aiueo.wav');
wavplay(y,fs)
figure,plot(y);
Memotong
sinyal
Clearall;
fs=8000;
y=wavread('aiueo.wav');
wavplay(y,fs)
figure,plot(y);
A1=
min(y);
A2=
max(y);
t=length(y);
x1=0;
x2=t;
axis([x1x2A1A2]);
% suara
‘U’ diperkirakan berada pd t=16750 s/d 19500
y1=y(16750:19500); %sinyal y dicopy pd t=16750 s/d 19500
wavplay(y1,fs)
figure,plot(y1)
axis([x1x2A1A2]);
kak kalo memanggil file mp3 di matlab caranya gmn ?
BalasHapus