Posted by :
Unknown
Kamis, 03 Desember 2015
A.
Tujuan
1. Dapat mengetahui karakteristik sensor suhu PTC, NTC,
dan LM35.
2. Dapat merancang sensor suhu PTC,
NTC dan LM35 terhadap besaran fisis.
3. Dapat mengaplikasikan sensor suhu PTC,
NTC, dan LM35.
4. Dapat menganalisis karakteristik
sensor suhu PTC, NTC, dan LM35.
B.
Dasar
Teori
Sensor
suhu
merupakan sebuah
komponen elektronika baik aktif maupun pasif yang dapat merespon perubahan
temperatur atau suhu disekitar komponen tersebut dan menghasilkan perubahan
elektrik sesuai dengan perubahan suhu atau temperatur yang direspon komponen
tersebut.
Berikut merupakan
jenis-jenis sensor suhu yang digolongkan ke dalam empat bagian sesuai dengan
tipe dan karakteristik dari sensor suhu:
o
Thermistor
o
Thermocouple (T/C)
o
Resistance Temperature Detector (RTD)
o
IC Sensor Suhu
Karakteristik Sensor Suhu
Thermistor
adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur
suhu. Prinsip dasar dari thermistor adalah perubahan nilai tahanan (atau
hambatan atau werstan atau resistansi). Jika suhu atau temperatur yang mengenai thermistor
ini berubah. Thermistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan
resistor (alat pengukur tahanan).
Berdasarkan
perubahan hambatannya maka thermistor dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1.
PTC
(Positive temperature coefisient)
Positive temperature coefisient (PTC) biasa digunakan
untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi
(resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu.
Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan
turun jika temperatur turun.
2. NTC (negative temperatur coefisient)
NTC
(negative temperatur
coefisient)
memiliki karakteristik yang
berkebalikan dengan sensor PTC dimana pada saat suhu lingkungannya naik maka nilai
resistansi yang ada pada NTC akan menurun mendekati nilai nol.
Hambatan yang ada pada
NTC akan turun sesuai dengan
naiknya temperatur dan sebaliknya.
Pada NTC maupun PTC dapat berfungsi sebagai sensor yang memanfaatkan perubahan dari nilai tahanannya. Biasanya
aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC
diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah-ubah sesuai perubahan tahanan PTC. Arus
ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur.
LM35
Sensor suhu LM35 adalah merupakan salah satu
jenis sensor dalam bentuk IC yang
merubah besaran suhu ke besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki 3
buah pin kaki. Pin 1 untuk
input tegangan positif (+), pin 2 untuk
output, pin3 untuk input tegangan negatif/GND (+).
Gambar bentuk fisik LM35
Gambar fungsi pin LM35
Sensor suhu
dapat dikombinasikan dengan IC op-amp yang mana op-amp memiliki keunggulan
dapat diterapkan sebagai komparator, penguat, diferensial, dan masih banyak
pengaplikasian op-amp.
Operational amplifier
Penguat
operasional atau sering disebut op-amp merupakan komponen elektronika yang
berfungsi untuk memperkuat sinyal arus searah (DC) maupun arus bolak-balik
(AC). Penguat operasional terdiri atas transistor, resistor, dan kapasitor yang
dirangkai dan di kemas dalam rangkaian terpadu (intregated circuit).gambar dibawah ini menunjukkan simbol dari op-amp :
Gambar Simbol op-amp
Dalam
penggunaannya op-amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan penguat
tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk
sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat inverting,
penguat non inverting, penjumlahan differensial dan penguat instrumentasi.
Sedangkan penguat tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya
tidak sama dengan bentuk sinyal masukannya, diantarannya komparator,
integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang.
Buffer
(Pengikut Tegangan)
Hampir sama dengan
penguat noniverting, bedanya hanya menggunakan sebuah resistor, yaitu resistor
Rf. Dengan menggunakan
pendekatan ideal maka tidak ada arus yang mengalir pada Rf sehingga
Vo = Vx = Vi.
Vo
+
-
Vi
R
Vx
Gambar 4. Rangkaian Buffer
Vo
|
+
-
|
Vi
|
R
|
Vx
|
Gambar 4. Rangkaian Buffer
|
Penguat Diferensial
Penguat ini mampu memperkuat sinyal yang kecil. Keluaran
dari penguat ini sebanding dengan perbedaan tegangan kedua masukannya. Penguat
diferensial ini mampu mengurangi noise dengan sangat baik. Gambar 3.1 menunjukkan rangkaian penguat diferensial
Gambar 3.1 Penguat
Diferensial
Rumus penguatan tegangan dari penguat diferensial adalah
sebagai berikut:
IC
741
Penguat
operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan
satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian
terpadu (integrated circuit-IC). Salah satu tipeoperasional amplifier (Op-Amp)
yang populer adalah LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier yang
dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). Kemasan IC jenis DIP
memilikitan dabu latan atau strip pada salah satu sudutnya untuk menandai arah
pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP adalah
berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan
tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP
8 pin seperti terlihat pada gambar berikut.
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power
supply, satu pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null.
Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap
arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika
kedua input bernilai nol.
IC LM741
berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau
lebih Op-Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang
sangat mirip dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp
terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.
-
Pertama,
tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena
akan merusak IC.
-
Kedua,
tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari
tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp
dengan tegangan supply 15 V adalah ±13V.
-
Ketiga,
arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30 mA, yang berarti
bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar
sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak
melebihi batas arus maksimum.
Pada sebuah peguat operasional
(Op-Amp) dikenal beberapa istilah yang sering dijumpai, diantaranya adalah :
-
Tegangan
offset masukan (input offset voltage) Vin menyatakan seberapa jauh v+ dan v
terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.
-
Arus
offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda
kedua arus masukan.
-
Arus
panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis
(masukan).
-
Harga
CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan
v- masing-masing berharga cukup tinggi.
Untuk
menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity gain
frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. Hal ini hanya berlaku
untuk isyarat yang kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai
keterbatasan sehingga output maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang
relative rendah.
C.
Alat
dan bahan
·
Modul trainer sensor suhu
·
Jobsheet praktikum sensor suhu
·
AVO meter
·
Power supply
·
Jack banana (kabel jumper)
D. GAMBAR RANGKAIAN
E.
LANGKAH KERJA
PRAKTIKUM
1.
Kesehatan dan Keselamatan kerja
a)
Pelajari dan pahami petunjuk praktikum pada lembar kegiatan
praktikum.
b)
Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
c)
Periksalah komponen modul trainer sebelum digunakan.
d) Sebelum catu daya
dihidupkan hubungi dosen pendamping untuk mengecek kebenaran rangkaian.
e)
Yakinkan tempat anda bekerja aman dari sengatan listrik.
f)
Ketika melaksanakan praktikum, pastikan suhu yang terukur
tidak melebihi dari batas skala termometer (± 10 menit).
g)
Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
2.
Langkah Percobaan
a) Siapkan alat dan bahan
(trainer sensor suhu)
b) Hubungkan rangkaian sensor
suhu (PTC, NTC, LM35) serta rangkaian pengkondisi sinyal dengan catu daya
sebesar +/- 5 volt.
c) Hubungkan output sensor
dengan inputan pada buffer, dan outputan buffer dengan inputan penguat
noninverting dengan menggunakan jumper(jack banana).
d) Amati perubahan suhu dan
tegangan pada sensor.
e) Catat tegangan yang
dihasilkan sesuai dengan tabel.
f) Rangkailah rangkaian
sensor suhu PTC dan NTC seperti pada
gambar dibawah ini.
Gamabar
Rangkaian sensor suhu PTC
Gamabar
Rangkaian sensor suhu NTC
g) Rangkailah rangkaian
sensor suhu LM35
Gambar
Rangkaian Sensor suhu LM35
h) Catat suhu awal pada
sensor.
1. Nilai
Resistansi PTC
2. Nilai
Resistansi NTC
3. Tegangan NTC
mula-mula (mV)
4. Tegangan PTC
mula-mula (mV)
i)
Nyalakan solder dan cermati setiap
perubahan suhu untuk mengambil nilai tegangan untuk mengisi tabel sesuai instruksi
pada tabel 1.
Tabel 1. Rangkaian Pembagi Tegangan PTC, NTC,
dan LM 35
Suhu
|
Tegangan PTC(mV)
|
Tegangan NTC (mV)
|
Tegangan LM 35
(mV)
|
|||
Sensor
|
Diff
|
Sensor
|
Diff
|
Sensor
|
Diff
|
|
27°
|
|
|
|
|
|
|
30°
|
|
|
|
|
|
|
33°
|
|
|
|
|
|
|
36°
|
|
|
|
|
|
|
39°
|
|
|
|
|
|
|
42°
|
|
|
|
|
|
|
45°
|
|
|
|
|
|
|
j)
Buatlah grafik antara suhu dengan
tegangan pada hasil dari percobaan sensor PTC, NTC, dan LM35.
k) Analisis pada setiap
percobaan dan tabel.
l)
Buatlah kesimpulan tiap percobaan.
F.
SOAL LATIHAN
1. Bagaimana
karakteristik dari sensor suhu PTC, NTC, dan LM35 ?
2.
Bagaimana
karakteristik dan fungsi dari IC LM741 pada rangkaian tersebut?
3.
Apa fungsi dari penguat differensial dan buffer ?
DAFTAR RUJUKAN
Dian, M. 2013. Pengertian sensor suhu,
(Online), (http://bit.ly/copy_win
http://komponenelektronika.biz/sensor-suhu.html),
diakses 5 November 2014.
Febrian, A. 2012. Pengertian
PTC, (Online), (http://optimus-software.blogspot.com/2013/08/pengertian-ptc-dan-cara-kerja-ptc.html),
diakses 5 November 2014.
Niken, F. 2013. Prinsip
Kerja Sensor Suhu, (Online),
(http://skp.unair.ac.id/repository/Guru_Indonesia/Menerapkankonsepse_lilikgunarta_12448.pdf ),
diakses 5 November 2014.
Saputra, Irvan.2012.IC
OP-AMP LM 358, (Online), (http://irvanzzzzsss.blogspot.com/2012/08/ic-op-amp-lm-358),
diakses 9 Desember 2014.